Yellen tiba di Beijing dari kota selatan Guangzhou pada Sabtu (6/4) malam, setelah serangkaian pertemuan dengan rekan sejawatnya, Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Kedua negara sejak itu sepakat untuk mengadakan pembicaraan mengenai pertumbuhan yang seimbang di bawah kelompok kerja yang ada, yang memungkinkan para pejabat untuk membahas kekhawatiran utama AS mengenai “kelebihan kapasitas”.
Yellen menambahkan bahwa kedua negara yang merupakan dua perekonomian terbesar di dunia, memiliki kewajiban untuk “mengelola hubungan kita yang kompleks secara bertanggung jawab.” Baik AS dan China juga dinilai harus menunjukkan kepemimpinan mereka dalam menghadapi tantangan global.
Pada Sabtu, Departemen Keuangan mengumumkan bahwa pejabat AS dan China akan memulai pembicaraan di bawah kelompok kerja yang sudah ada untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah pencucian uang.
Washington telah berupaya bekerja sama dengan Beijing untuk mengekang jalur pasokan produksi fentanil, obat penghilang rasa sakit sintetis yang menjadi penyebab epidemi overdosis di AS.