Untuk melihat pergerakan harga secara harian, Badan Pangan Nasional memiliki pemantauan harga melalui panelharga.badanpangan.go.id yang menghimpun data secara real-time perkembangan harga dari seluruh daerah, sebagai basis dalam melihat daerah-daerah yang perlu dilakukan intervensi stabilisasi secara lebih kuat lagi.
“Berdasarkan pemantauan harga yang kita lakukan, secara umum pergerakan harga pangan stabil, namun beberapa daerah ada yang mengalami kenaikan harga di atas harga acuan, sehingga intervensi stabilisasi pangan terus digencarkan, khususnya terkait dengan meningkatnya permintaan di beberapa daerah karena menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Arief.
Arief menerangkan, GPM merupakan salah satu instrumen yang dilakukan pemerintah sebagai bagian dari langkah strategis menjaga inflasi, khususnya inflasi pangan yang berkontribusi signifikan terhadap inflasi umum.
Terkait dengan beras sebagai komoditas pangan pokok strategis yang mayoritas dikonsumsi masyarakat, Arief memastikan stok beras yang dimiliki pemerintah yang berada di Bulog dalam kondisi yang cukup dan aman untuk menyambut Nataru. Dengan jumlah stok beras saat ini mencapai 1,9 juta ton, pihaknya optimistis intervensi berupa bantuan pangan beras dan gelontoran beras SPHP dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pada momentum Nataru.