sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jalur Perdagangan Laut Merah Diserang Milisi Houthi, Terusan Suez Bisa Rugi Rp11,53 Triliun

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
19/12/2023 16:04 WIB
Huru-hara kembali terjadi di Timur Tengah, tepatnya di Laut Merah, di mana terjadi serangan milisi Houthi kepada kapal-kapal internasional.
Jalur Perdagangan Laut Merah Diserang Milisi Houthi, Terusan Suez Bisa Rugi Rp11,53 Triliun. (Foto: Fox News)
Jalur Perdagangan Laut Merah Diserang Milisi Houthi, Terusan Suez Bisa Rugi Rp11,53 Triliun. (Foto: Fox News)

Raksasa Pelayaran Mundur

Reuters juga melaporkan setidaknya ada lima perusahaan transportasi peti kemas besar yang mempertimbangkan opsi menghindari Laut Merah sebagai buntut serangan Houthi di kawasan ini, di antaranya

  1. CMA CGM

Perusahaan asal Perancis ini mengumumkan menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah pada 16 Desember lalu.

  1. Hapag-Lloyd

Perusahaan pelayaran kontainer asal Jerman, Hapag Lloyd tengah mempertimbangkan akan menghentikan pelayaran melalui Laut Merah pada 15 Desember.

  1. P. Moller-Maersk

A.P. Moller-Maersk berbasis Denmark juga menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah sampai pemberitahuan lebih lanjut per 15 Desember kemarin. Sikap ini menyusul insiden yang melibatkan kapalnya, Maersk Gibraltar sehari sebelumnya. Kapal itu menjadi sasaran rudal saat melakukan perjalanan dari Salalah, Oman, ke Jeddah, Arab Saudi.

  1. MSC

Mediterranean Shipping Company (MSC), perusahaan pelayaran berbasis Swiss juga memberikan pernyataan kapal-kapalnya tidak akan transit melalui Terusan Suez, dan beberapa di antaranya sudah dialihkan melalui Cape of Good Hope per 16 Desember 2023, sehari setelah pasukan Houthi menembakkan dua rudal balistik ke kapal MSC Palatium III miliknya. Keputusan tersebut akan mengganggu jadwal pelayaran selama beberapa hari.

  1. OOCL

Orient Overseas Container Line (OOCL)  berbasis di Hong Kongjuga mengumumkan menghentikan penerimaan kargo ke dan dari Israel sejak 16 Desember hingga pemberitahuan lebih lanjut karena masalah operasional. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement