Raksasa Pelayaran Mundur
Reuters juga melaporkan setidaknya ada lima perusahaan transportasi peti kemas besar yang mempertimbangkan opsi menghindari Laut Merah sebagai buntut serangan Houthi di kawasan ini, di antaranya
- CMA CGM
Perusahaan asal Perancis ini mengumumkan menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah pada 16 Desember lalu.
- Hapag-Lloyd
Perusahaan pelayaran kontainer asal Jerman, Hapag Lloyd tengah mempertimbangkan akan menghentikan pelayaran melalui Laut Merah pada 15 Desember.
- P. Moller-Maersk
A.P. Moller-Maersk berbasis Denmark juga menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah sampai pemberitahuan lebih lanjut per 15 Desember kemarin. Sikap ini menyusul insiden yang melibatkan kapalnya, Maersk Gibraltar sehari sebelumnya. Kapal itu menjadi sasaran rudal saat melakukan perjalanan dari Salalah, Oman, ke Jeddah, Arab Saudi.
- MSC
Mediterranean Shipping Company (MSC), perusahaan pelayaran berbasis Swiss juga memberikan pernyataan kapal-kapalnya tidak akan transit melalui Terusan Suez, dan beberapa di antaranya sudah dialihkan melalui Cape of Good Hope per 16 Desember 2023, sehari setelah pasukan Houthi menembakkan dua rudal balistik ke kapal MSC Palatium III miliknya. Keputusan tersebut akan mengganggu jadwal pelayaran selama beberapa hari.
- OOCL
Orient Overseas Container Line (OOCL) berbasis di Hong Kongjuga mengumumkan menghentikan penerimaan kargo ke dan dari Israel sejak 16 Desember hingga pemberitahuan lebih lanjut karena masalah operasional. (ADF)