"Perusahaan juga dalam proses mengkaji potensi pengangkutan komoditas dry bulk untuk memperluas diversifikasi," ujar Yoki.
Upaya diversifikasi ini, menurut Yoki, guna mengimbangi performa PIS yang selama ini sangat identik dengan kinerja angkutan energi, yang menjadi penggerak aktivitas sehari-hari jutaan masyarakat Indonesia.
Mengelola 700 armada kapal, 300 diantaranya adalah kapal tanker, ditambah juga terminal penyimpanan, dan distribusi energi berbasis laut, PIS merupakan Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) yang sangat diandalkan oleh Pertamina.
"Dengan usianya yang telah menginjak delapan tahun, PIS telah emastikan aliran energi terus berjalan tanpa hambatan, menghubungkan pulau-pulau di nusantara, menjadikan lautan Indonesia sebagai jalur energi yang menggerakkan perekonomian bangsa," ujar Yoki.
Dengan perannya tersebut, Yoki menjelaskan, PIS telah menjadi motor utama angkutan energi nasional. Demi mendukung ketahanan energi nasional, PIS juga telah mengangkut lebih dari 161 miliar liter energi berupa BBM dan LPG dalam setahun, dengan total 20.000 kali pengangkutan dari timur hingga barat Indonesia.