sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Nataru, Satgas Cek Kesiapan Tempat Karantina Covid-19 di Jakarta

Economics editor Muhammad Refi Sandi/MPI
14/12/2021 06:57 WIB
Satgas Covid bersama BNPB melakukan pengecekan sejumlah tempat karantina atau isolasi di Jakarta. Tak lain untuk mengecek kesiapan tempat tidur menjelang Nataru
Hotel tempat isolasi atau karantina Covid-19 (Ilustrasi)
Hotel tempat isolasi atau karantina Covid-19 (Ilustrasi)

IDXChannel - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan pengecekan sejumlah tempat karantina atau isolasi di Jakarta. Tak lain untuk mengecek kesiapan tempat tidur menjelang libur natal dan tahun baru (Nataru).

"Jadi hari ini sebenarnya kita tidak hanya mengunjungi RSDC Wisma Atlet Kemayoran, tapi kita juga ke Rusun Nagrag, Cilincing. Untuk melihat kecukupan tempat tidur untuk karantina, terutama untuk kelompok yang dibiayai oleh pemerintah, yaitu Pekerja Migran Indonesia (PMI), Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pelajar atau mahasiswa yang kembali," kata Prof Wiku di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (13/12/2021) malam.

Prof Wiku membeberkan bahwa menjelang libur Nataru terjadi lonjakan perjalanan trans-nasional yang datang ke Indonesia. Ribuan masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

"Kita lihat pada saat akhir-akhir ini di Desember atau Nataru terjadi kenaikan jumlah orang yang kembali, atau pelaku perjalanan trans nasional yang datang ke Indonesia. Sehari sekitar 3.000-4.000 orang melalui udara, masuknya melalui Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya.

"Sekitar 50 persennya adalah kelompok mandiri, separuhnya lagi adalah PMI, ASN, dan mahasiswa/pelajar," imbuhnya.

Lebih lanjut, Prof Wiku ingin memastikan tempat tidur memadai baik yang di Wisma Atlet Pademangan di Jakarta Utara, Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan, dan Rusun Nagrak di Jakarta Utara. Meski demikian Wiku menekankan bahwa RSDC Wisma Atlet Kemayoran terlebih dahulu akan diutamakan.

"Nanti kalau jumlahnya banyak, penambahan jumlah dari karantina tentunya membuat keterisiannya lebih lama. Kita pastikan jumlah tempat tidurnya jumlah total sekitar 20.000 itu memadai dengan jumlah orang yang hadir," tuturnya.

(NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement