- Sanksi terhadap Minyak Rusia
Sanksi batas harga terhadap minyak Rusia akan mulai berlaku pada Februari tahun depan. Kondisi ini diproyeksi akan menyebabkan setidaknya kenaikan harga BBM jangka pendek di Eropa.
Namun, selama ini minyak mentah Rusia lebih banyak dikirim ke China, Turki, dan Indonesia untuk penyulingan. Kondisi ini akan mendorong harga produk minyak bumi turun karena tidak ada sanksi atas produk olahan yang diproses di luar Rusia.
- OPEC+ Pangkas atau Pertahankan Kuota Produksi
OPEC+ bisa menentukan pergerakan harga minyak tahun depan dengan memotong kuota produksi pada 2023. OPEC+ juga dapat mempertahankan kuota produksi seperti saat ini dalam menghadapi kenaikan permintaan minyak.
- Inflasi Lanjutan dan Devaluasi Dolar AS
Mengingat minyak diperdagangkan menggunakan mata uang dolar AS, maka terdapat ancaman jika dolar AS terdepresiasi dibandingkan dengan mata uang asing. Produsen minyak perlu menjual minyak mereka dengan harga yang lebih tinggi untuk menghasilkan pendapatan yang sama dalam mata uang mereka.
Faktor Turunnya Harga Minyak Tahun Depan
Tak hanya berpotensi kembali menguat, harga minyak juga masih berpotensi untuk kembali anjlok di tahun depan. Beberapa faktor di antaranya adalah:
- Resesi Global
Resesi global masih menjadi momok utama bagi dinamika ekonomi global di tahun depan.
Sejumlah negara ekonomi utama dengan berada di ambang resesi global. Indikasi kuat mengarah pada Eropa dan AS yang akan memasuki resesi pada 2023. Umumnya, kondisi ini bisa saja mempengaruhi lesunya permintaan minyak.
- OPEC+ Tingkatkan Produksi
Mengutip investing.com, jika terjadi resesi, ada kemungkinan OPEC+ dapat meningkatkan produksi untuk mengurangi beban ekonomi pada negara yang sedang kesulitan.
Namun, pada titik ini, hanya Arab Saudi, Irak, dan Uni Emirat Arab (UEA) yang memiliki kapasitas untuk meningkatkan output mereka, sehingga setiap peningkatan produksi akan relatif diredam.
- Permintaan dari China di Bawah Proyeksi
Pembukaan kembali China mungkin tidak dibarengi dengan permintaan yang kembali masif, sehingga hal ini akan berdampak pada melambatnya pasokan minyak global. Hal ini bisa mendorong harga turun atau setidaknya mencegah harganya untuk naik.
- Embargo Minyak Rusia Dihentikan
Ketergantungan Uni Eropa yang tinggi terhadap energi dari Rusia mungkin akan mendorong pengambil kebijakan di benua Biru untuk membuka perundingan dengan negeri Beruang Merah.
Jika krisis energi masih berlanjut di tahun depan, bisa jadi Uni Eropa akan melanjutkan pembelian gas alam Rusia yang murah dan mudah diakses. Jika kebijakan ini diambil, maka akan mempengaruhi dan menurunkan harga minyak pada 2023. (ADF)