IDXChannel - Sulitnya minyak goreng didapat dalam beberapa pekan terakhir membuat keuntungan para pedagang goreng makin menipis. Apalagi pegagang terpaksa membeli minyak goreng dengan harga lebih mahal.
Pedagang goreng di bilangan Jakarta Timur bernama Roib mengaku keuntungannya menyusut hingga 40% jika menggunakan minyak goreng tanpa adanya minyak murah dari pemerintah.
"Sekarang memang agak susah sih, kalau untuk minyak murah, kalau minyak mahal itu berpengaruh bangat (sama omset), misalnya biasanya kita beli minyak goreng itu Rp600 ribu, sekarang kita belanja minyak goreng bertambah menjadi Rp800 ribu," ujarnya kepada MNC Portal, Rabu (2/2/2022).
Roib mengatakan dalam satu hari dirinya bisa menggunakan minyak goreng lebih dari satu karton untuk ukuran 2 liter. Roib tidak banyak berharap kepada pemerintah, hanya meminta harga minyak goreng yang menjadi modal utama dirinya berusaha dapat ditemui dengan mudah dengan harga normal.
"Ya harapannya harga ini bisa di stabilkan lagi lagi, biar kita para pedagang tidak terlalu berat," tuturnya.
Pedagang lain bernama Iman yang juga pengusaha gorengan mengatakan sebetulnya minyak goreng tidak terlalui sulit ditemui, namun untuk menemui minyak goreng murah sulit untuk dijumpai.
Iman mengaku belum pernah mendapatkan minyak subsidi dari pemerintah walaupun di pasar swalayan tersedia. Menurutnya untuk mendapatkan minyak tersebut memakan waktu yang cukup lama, harus mengantri panjang namun hanya mendapatkan satu minyak goreng kemasan.
Akhirnya Iman pun menggunakan minyak yang lebih mudah ditemui dinwarung walaupun dengan harga yang tinggi. Hal tersebut yang menurut Iman cukup berdampak pada omsetnya.
"Omset ya berpengaruh, menyusutnya bisa 50%, karena yang lain juga harganya naik, seperti terigu juga mahal," sambungnya.
Selain itu pedagang gorengan lain bernama Yuli mengatakan minyak goreng itu tidak sulit untuk dicari, namun harganya mahal. Minyak goreng ditakatan susah di cari adalah untuk harga yang murah.
"Kalau yang murah susah, kalau yang mahal mah ada aja dinwarung, saya sih lebih milih yang mahal mudah dicari, nah itu berpengaruh terhadap omset," tuturnya.
Yuli sendiri mengatakan dalam satu hari bisa menggunakan minyak goreng hingga 8 liter. Yuli berharap pemerintah dapat segera menuntaskan polemik tingginya harga minyak goreng ini, agar dagangannya bisa menghasilkan keuntungan normal seperti sebelumnya. (RAMA)