Pedagang lain bernama Iman yang juga pengusaha gorengan mengatakan sebetulnya minyak goreng tidak terlalui sulit ditemui, namun untuk menemui minyak goreng murah sulit untuk dijumpai.
Iman mengaku belum pernah mendapatkan minyak subsidi dari pemerintah walaupun di pasar swalayan tersedia. Menurutnya untuk mendapatkan minyak tersebut memakan waktu yang cukup lama, harus mengantri panjang namun hanya mendapatkan satu minyak goreng kemasan.
Akhirnya Iman pun menggunakan minyak yang lebih mudah ditemui dinwarung walaupun dengan harga yang tinggi. Hal tersebut yang menurut Iman cukup berdampak pada omsetnya.
"Omset ya berpengaruh, menyusutnya bisa 50%, karena yang lain juga harganya naik, seperti terigu juga mahal," sambungnya.
Selain itu pedagang gorengan lain bernama Yuli mengatakan minyak goreng itu tidak sulit untuk dicari, namun harganya mahal. Minyak goreng ditakatan susah di cari adalah untuk harga yang murah.