Ridwan mengutarakan, ketika larangan ekspor timah diberlakukan dan hilirisasi digenjot, maka hal utama yang perlu dipikirkan adalah industri turunannya, seperti pabrik tin chemical, tin solder dan tin plate.
Oleh karena itu, dia meminta agar Kementerian Perindustrian mulai berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, terutama dalam merancang industri turunan dari produk timah ke depannya.
"Teman-teman Kemenperin sudah harus mulai berkoordinasi dengan Kementerian ESDM bagaimana bangunnya? Di mana dan berapa lama dibangunnya? Berapa lama bangun pabrik tin solder, tin plate, kan tidak bisa larangan ekspor diberlakukan tapi pabrik pengolahannya belum selesai, belum bisa," jelasnya.
Menurut Ridwan, hal-hal tersebut yang harus diantisipasi dan didiskusikan oleh seluruh pihak secara matang, termasuk di internal Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara. Karena itu, dia mengusulkan adanya pembentukan tim kecil dalam menyikapi rencana pelarangan ekspor bijih timah.