Selain itu, kata Jokowi, pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa. Serta menguatkan pijakan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan dan mempercepat transformasi digital.
Hal itu dilakukan untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, cepat dan tetap akurat. Dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus inetgritas pers di Indonesia.
"Eksosistem industri pers harus terus ditata. Iklim kompetisi yang lebih seimbang harus terus diciptakan. Perusahaan platform asing harus ditata, harus diatur agar semakin baik tata kelolanya. Kita perkuat aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platofrm global dan lokal," ungkapnya. (TIA)