Kepala Negara pun mengatakan, penerimaan negara tersebut dikumpulkan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Lalu kemudian ketika penerimaan negara di transfer ke daerah justru uangnya dibelikan produk impor.
"Itu serupiah-serupiah semuanya dikumpulin oleh Menteri Keuangan. Terkumpul menjadi penerimaan negara. Lalu di transfer ke daerah, dibelikan impor. Yang dapat manfaat adalah negara lain. Ini perlu saya ingatkan, beli produk-produk kita sendiri. Saya ingatkan," tutur Jokowi.
Jokowi mengingatkan hal tersebut kepada kepala daerah karena penggunaan produk dalam negeri hingga saat ini masih 41 persen untuk kabupaten dan kota.
"Masalah serapan anggaran dan utamanya penggunaan produk-produk dalam negeri. Yang saya cek masih di angka 41 persen penggunaan produk dalam negerinya untuk kabupaten dan kota," ujarnya.
"Sebesar 41 persen masih kecil. Artinya selain itu, berarti produk-produk impor," kata Jokowi.
(FAY)