Pemberian insentif kepada industri properti ini diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Menimbang ada banyak industri pendukung di belakangnya.
Harapannya, ketika permintaan meningkat, maka kebutuhan atau serapan tenaga kerja di industri tersebut juga ikut meningkat.
Di samping itu, Jokowi juga mengungkapkan, hingga saat ini kas negara alias APBN masih ada sekitar Rp616 triliun. Sehingga, APBN masih mampu menopang untuk pemberian insnetif kepada industri properti.
"Kita ini memang harus berhitung dan main napas panjang, kalau APBN saya cek sampai 13 Oktober kemarin, Menteri Keuangan masih pegang uang kira-kira Rp616 triliun, jadi masih ada napas panjang," kata Jokowi.
"Kalau pagi ketemu Bu Sri Mulyani (Menkeu) masih senyum, saya juga di hati saya masih tenang. Tetapi kalau sudah tidak ada senyumnya kita tanda tanya," pungkasnya.
(YNA)