IDXChannel - Wakil Direktur INDEF (Institute for Development of Economics and Finance), Eko Listiyanto melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III hingga 6% masih berat untuk dicapai seperti optimisme presiden.
"Kalau proyeksi presiden 6%, kami melihat tidak sebesar itu, kalau setara dengan kuartal II mungkin bisa atau sedikit lebih tinggi kira-kira 5,5%," ujar Eko dalam Market Review IDXChanel, (30/9/2022).
Sebab menurut Eko pada bulan September ini kebijakan pemerintah cukup berdampak nantinya pada akumulasi pertumbuhan ekonomi triwulan tersebut. Terutama harga minyak dunia yang melonjak membuat pemerintah harus mengurangi porsi Subdisi BBM.
Sehingga harga BBM subsidi naik sekitar 30% untuk jenis pertalite dan solar, yang mana mempunyai konsumen cukup banyak di Indonesia, kebutuhan industri untuk solar maupun konsumsi masyarakat terhadap pertalite.
"Kalau lihat kuartal III secara keseluruhan kan sebetulnya September ini ada tekanan ekonomi, pemerintah naikan bbm, terjadi perkembangan baru dalam beberapa indikator pertumbuhan ekonomi lain seperti inflasi yang akan mempengaruhi harapan presiden untuk tumbuh 6%," sambungnya.