Memulai perjalanan sepeda motor sendirian sejauh 30.000 kilometer, melewati Inggris, Eropa, Timur Tengah dan India, Sadhguru akan mengunjungi 27 negara selama beberapa bulan ke depan, di mana beliau akan mengajak para pemimpin dunia, media dan pakar terkemuka di seluruh dunia dan menekankan kebutuhan mendesak untuk bertindak bersama demi Menyelamatkan Tanah.
Menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Memerangi Penggurunan (UNCCD), lebih dari 90% tanah bumi dapat terdegradasi pada tahun 2050 yang akan menyebabkan krisis bencana di seluruh dunia termasuk kelangkaan pangan dan air, kekeringan dan kelaparan, perubahan iklim yang merugikan, migrasi massal dan tingkat kepunahan spesies yang belum pernah terjadi sebelumnya.
'Kepunahan tanah' ini adalah ancaman terbesar bagi Umat Manusia saat ini, karena planet kita sedang kehilangan kemampuan untuk menumbuhkan makanan akibat degradasi tanah yang cepat.
Gerakan Selamatkan Tanah (Save Soil) berusaha mengaktifkan dan menunjukkan dukungan warga di seluruh dunia, dan memberdayakan pemerintah untuk memulai tindakan yang didorong oleh kebijakan untuk merevitalisasi tanah dan menghentikan degradasi lebih lanjut.
Untuk ini, Gerakan Selamatkan Tanah bertujuan menjangkau 3,5 miliar orang - 60% dari pemilih dunia. Dalam seminggu terakhir, enam negara Karibia telah mengambil langkah pertama yang bersejarah dengan menandatangani memorandum kesepahaman dengan Conscious Planet, sebagai ekspresi komitmen penuh terhadap gerakan Selamatkan Tanah.