sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jokowi Sebut Polemik Impor Beras Bikin Harga Gabah Petani Anjlok

Economics editor Dita Angga Rusiana
26/03/2021 20:52 WIB
Polemik impor beras bedampak pada turunnya harga gabah petani yang saat ini sedang memasuki masa panen.
Jokowi Sebut Polemik Impor Beras Bikin Harga Gabah Petani Anjlok (FOTO: MNC Media)
Jokowi Sebut Polemik Impor Beras Bikin Harga Gabah Petani Anjlok (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua pihak menghentikan perdebatan terkait impor beras. Karena hal tersebut bedampak pada turunnya harga gabah petani yang saat ini sedang memasuki masa panen.

“Saya tahu kita memasuki masa panen dan harga beras di tingkat petani belum sesuai yang diharapkan. Oleh sebab itu saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras. Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat  petani turun atau anjlok,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/3/2021).

Untuk itu, Jokowi meminta Bulog untuk memaksimalkan penyerapan beras petani, dan meminta agar Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membantu anggaran dalam penyerapan beras petani dalam negeri.

“Saya minta beras petani di serap Bulog, Saya akan segera memerintahkan Menteri Keuangan untuk membantu anggarannya. Saya tahu kita masuk masa panen dan harga gabah dan beras belum sesuai yang diharapkan (petani),” tambah Jokowi.

Seperti diketahui, saat ini harga gabah di tingkat petani turun di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan untuk Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp4.200 per kilogram.

Apalagi yang menjadi kendala petani, di saat memasuki masa panen di barengi dengan intensitas curah hujan yang cukup sering. Hal ini membuat petani kesulitan untuk mengeringkan gabahnya.

Sementara Bulog selaku pihak yang diperintakan untuk menyerap gabah petani punya ketentuan batas minimal kekeringan pada gabah yang bisa dibeli dari petani. Ditambah lagi wacana pemerintah mau mengimpor beras, hal ini berdampak pada makin anjloknya harga gabah di tingkat petani. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement