IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat merasa kesal 5 tahun yang lalu saat memerintahkan BUMN untuk membeli pipa. Namun, BUMN memilih produk impor dengan alasan tidak ada spesifikasi yang sesuai pada produk dalam negeri.
"Lima tahun yang lalu saya jengkel betul, saya merintah kepada BUMN untuk beli pipa, enggak ada Pak spec dalam negeri, Pak spec-nya ini pak nomornya ini ukurannya ini terpaksa kita harus impor," kata Jokowi dalam sambutannya pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/6/2022).
Jokowi pun merasa heran, karena sesulit itu mencari spesifikasi pipa yang dibutuhkan BUMN. Namun, beberapa waktu yang lalu dirinya mendatangi pabrik pipa langsung dan merasa bingung.
Sebab, kata Jokowi, menurut keterangan pemilik pabrik, spesifikasi pipa yang dibutuhkan lengkap dari ukuran dan kualitas khususnya bagi BUMN.
"Saya saat itu, apa sesulit ini sih membuat pipa, eh saya ke pabrik pipa, Pak semuanya ada, Bapak mau cari apa ada ukuran apa ada kualitas apa ada ini, kita ekspor semuanya Pak, ke Jepang ke Amerika ke Eropa .Loh loh loh yang orang sana beli produk pipa kita, malah kita beli impor," kata Jokowi.
Jokowi pun kembali menyindir pemerintah pusat dan daerah khususnya BUMN agar dapat membelanjakan produk dalam negeri. "Ini kan sekali lagi kita ini kan orang pintar-pintar tapi melakukan hal yang sangat bodoh sekali, maaf," tegasnya.
Jokowi pun meminta kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Aparat pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk mengawal dan mengawasi pemerintah pusat dan daerah dalam membelanjakan anggaran.
"Saya minta ini betul-betul berhasil sehingga bisa men-triger pertumbuhan ekonomi, growth kita menjadi tambah lapangan kerja kita menjadi semakin banyak karena kita beli-beli produk-produk produksi dalam negeri," jelasnya.
Dia pun menyebut jika ada pabrik kecil yang biasanya melayani kapasitas 1000, ketika ada pesanan Pemda dan Pemerintah Pusat sebesar 10.000, maka pabrik tersebut bisa ekspansi dan memperluas pabriknya. Hal itu menurut Jokowi dapat mendorong pertumbuhan industri.
“Artinya pasti juga tambah tenaga kerja, pasti dia akan investasi, enggak usah cari investor-investor dari luar kalau ini berkembang. Artinya APBN APBD bisa men-triger investasi, bisa membuka lapangan pekerjaan," ujarnya. (FRI)