Presiden menjelaskan saat ini pembangunan infrastruktur dasar seperti pemenuhan jaringan air, jaringan jalan, jaringan listrik, simpul transportasi masih difokuskan di klaster pertama yaitu KIPP 1A. Oleh sebab itu, kawasan ini juga yang dijajakan kepada pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di IKN.
"Kalau BCA bangun di sini, memang jalan di depan dibangun pemerintah, jalan, listrik, air, semuanya dibangun oleh Pemerintah, memang sampai akhir tahun kita fokus membangun di kawasan ini," kata dia.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan investasi awal yang masuk ke IKN ini memang diprioritaskan untuk para pelaku usaha dari dalam negeri atau PMDN. Investasi klaster pertama ini ditempatkan paling dengan pusat pemerintahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahaan (KIPP) 1A.
Sedangkan untuk pengembangan wilayah berikutnya atau investasi klaster 2, baru akan diberikan kepada investor dari asing yang mau masuk ke proyek IKN.
"Pembangunan IKN di klaster pertama sekarang, klaster pertama kita fokus ke PMDN, klaster kedua kita fokus ke asing, asing sudah ada yang mendaftar, tapi belum kita eksekusi," ujar Bahlil di Jakarta (30/7/2024) lalu.
Bahlil menyebut sudah ada minat investor asing untuk menanamkan modalnya ke proyek IKN. Namun dirinya tidak menyebut spesifik perusahaan apa atau dari negara mana yang akan berinvestasi di IKN.
Secara umum, Bahlil menggambarkan beberapa negara kawasan, seperti Uni Eropa hingga negara di Asia siap memberikan permodalan ke proyek Ibukota baru tersebut.
"Saya tidak sebut spesifik, tapi ada negara dari Uni Eropa, kawasan Asia ada, Asean ada (rencana investasi ke IKN)," ujar Bahlil.
(Febrina Ratna)