Bambang menjelaskan, hingga saat ini, ketertarikan investor untuk proyek di IKN tergolong cukup tinggi. Hal itu dilihat dari jumlah Letter of Interest (LOI) yang masuk sejak penjajakan pasar IKN pada akhir 2022.
Hingga saat ini, kurang lebih 209 LOI yang masuk ke Badan Otorita. Dari jumlah tersebut sebanyak 36 LOI sudah menandatangani non disclosure agreement atau sudah meningkat dari tahap pengajuan minat awal.
Di samping itu, dalam rangka mengakomodasi kebutuhan invetsor untuk menanamkannya modalnya di IKN, saat ini pemerintah tengah berfokus dalam upaya mempercepat proses pengadaan lahan untuk para investor. Mengingat hingga saat ini, status lahan di IKN belum sepenuhnya dikuasai oleh Badan Otorita.
"Kedua dibentuk satu task for khusus untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang pertanahan. Kita ketahui bahwa di bidang pertanahan ini, kita ingin memberikan tanah yang clean and clear, jadi yang diberikan kepada investor ini adalah tanah yang memang sudah matang," pungkas Bambang.
(FAY)