Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, konflik yang bersifat klasik ini sudah terjadi beberapa abad, hanya kali ini yang mendorong terapresiasinya harga minyak mentah dunia.
"Memang secara klasik perang yang terjadi di kawasan Timur Tengah mendorong terapresiasinya harga minyak mentah dunia karena di kawasan itu terdapat negara-negara penghasil minyak seperti OPEC, kalau misal terjadi perang ya berarti ada risiko terjadi blokade jalur distribusi maupun tingkat produksi terganggu," jelas Nafan saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia.
Menurut Nafan, kenaikan harga minyak dunia bisa memberikan pengaruh terhadap kenaikan inflasi terutama di negara yang membutuhkan yang mengkonsumsi minyak seperti AS dan negara Eropa karena inflasinya relatif masih tinggi.
"Jika inflasi masih relatif lebih tinggi dibandingkan yang ditetapkan oleh bank sentral maka di tahun depan peluang terjadinya soft landing policy akan mengecil," jelas Nafan.
(YNA)