"Dari jumlah kurang, apalagi dari kualitas, ini PR besar, ada hubungan yang erat sekali, wilayah kita bergitu luas, kalau kita melakukan pembangunan di Sulawesi kan tidak bisa dari Jawa," sambungnya.
Kata dia, saat ini minat masyarakat untuk mengambil pendidikan keinsinyuran mengalami penurunan. Banyak generasi milenial saat ini yang justru tertarik untuk menggeluti ilmu-ilmu baru yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
"Kita harus siapkan insinyur kita untuk bisa menggarap potensi di Indonesia. Paling susah untuk tantangan kita adalah mendorong anak muda sekolah insinyur, mereka memilih jurusan atau bercita-cita malah menjadi YouTuber, yang lebih jelas," kata Bambang.
"Kalau bicara tentang banyaknya proyek pemerintah, ya tentu kurang, kalau kita ingin tidak terjebak dalam middle income trap, itu harus digenjot, kalau punya anak keponakan, sekolah insinyur. Ini terutama kepada ibu-ibu, jangan ngambil menantu yang bukan insinyur," pungkasnya.
(YNA)