sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jumlah Lapangan Kerja di AS Melemah di Juni 2025, Pengangguran Naik 4,3 Persen

Economics editor Ibnu Hariyanto
03/07/2025 14:09 WIB
Jumlah Lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut pada Juni 2025.
Jumlah Lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut pada Juni 2025. (foto: iNews Media)
Jumlah Lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut pada Juni 2025. (foto: iNews Media)

IDXChannel – Jumlah Lapangan kerja di Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut pada Juni 2025. Sebab, tingkat pengangguran naik ke level 4,3 persen atau tertinggi sejak akhir 2020. 

Hal itu diketahui dari survei ekonom Reuters sebagaimana dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (3/7/2025), jumlah lapangan kerja nonpertanian (nonfarm payrolls) diperkirakan hanya bertambah 110.000 atau turun dari 139.000 di Mei 2025.

Lalu pertumbuhan gaji rata-rata per jam diprediksi stabil di 0,3 persen secara bulanan, dengan kenaikan tahunan tetap di kisaran 3,9 persen. Meski inflasi upah terjaga, laju penciptaan lapangan kerja yang melambat mencerminkan meningkatnya kehati-hatian dunia usaha di tengah ketidakpastian kebijakan ekonomi pemerintah.

Sejumlah analis menyoroti kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump antara lain, tarif impor tinggi, deportasi massal, dan pemangkasan anggaran federal, menjadi sumber utama keraguan bagi pelaku usaha. 

Martha Gimbel dari Yale University menyebut situasi saat ini sebagai masa penuh ketidakpastian. Saat ini banyak perusahaan dan rumah tangga menahan keputusan penting.

Di sisi indikator, kenaikan jumlah klaim tunjangan pengangguran dan perlambatan perekrutan, terutama di sektor usaha kecil, semakin menguatkan sinyal pasar tenaga kerja mulai kehilangan momentum. Pertumbuhan lapangan kerja kini mendekati batas minimum yang diperlukan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi usia kerja. 

Perusahaan juga mulai mempertahankan tenaga kerja yang ada karena khawatir kesulitan merekrut kembali seperti saat pandemi.

Lalu dari sisi kebijakan moneter, The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Juli 2025. Hal itu disebabkan pertumbuhan upah yang tetap cukup kuat meskipun pasar kerja mulai melambat.

(Ibnu Hariyanto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement