IDXChannel - Data Kementerian Ketenagakerjaan RI menyebutkan bahwa setidaknya ada 10.765 orang tenaga kerja (sepanjang Januari-September 2022) di 28 provinsi di Indonesia yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Pekerja di Banten adalah yang paling banyak mengalami PHK, yaitu 34,40 persen.
Sedangkan provinsi yang paling sedikit angka PHK-nya adalah Sulawesi Barat dengan 0,009 persen. Sementara itu, data miliki SP KEP SPSI (Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) memaparkan hasil yang lebih mencengangkan. Disebutkan, jumlah pekerja yang terkena PHK sepanjang Januari hingga 29 September 2022 adalah 43.567 orang dari 87 perusahaan.
Tentu PHK yang terjadi juga berimbas pada melonjaknya angka pengangguran. Banten, sebagai provinsi yang paling banyak melakukan PHK, masuk dalam daftar provinsi yang juga memiliki tingkat pengangguran tinggi pada Agustus 2022. Menurut BPS, angka pengangguran di provinsi tersebut mencapai 8,09 persen.
Rupanya, angka ini sudah cukup menurun dibandingkan Februari 2022 dengan 8,53 persen. Di sisi lain, angka pengangguran di Sulawesi Barat hanya 2,34 persen per Agustus 2022 dan jauh menurun jika dibandingkan dengan Februari 2022 dengan 3,11 persen.
Gelombang PHK di Indonesia kembali terjadi. Belakangan, banyak perusahaan berskala kecil ataupun besar yang melakukan PHK kepada para karyawannya. Lantas, perusahaan apa saja yang melakukan PHK?
1. GoTo
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melakukan PHK kepada 1.300 karyawan atau sebanyak 12 persen dari total jumlah pekerja tetap. Hal ini diumumkan pada Jumat, 18 November 2022. Melansir idxchannel, karyawan yang dipecat tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga mereka yang ada di luar negeri, seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Pihak GoTo melakukan pemecatan berlandaskan penilaian yang komprehensif atas sektor bisnis dan lokasi GoTo beroperasi. Alasan lainnya adalah agar perusahaan ini mampu berinovasi lebih jauh dan lebih baik lagi di tengah tantangan global yang terus terjadi.
Padahal sebelumnya, berdasarkan laporan kinerja kuartal kedua pada Agustus 2022, GoTo mengalami pertumbuhan nilai transaksi bruto (GTV) dan pendapatan bruto bila dibandingkan tahun yang lalu. Dibanding kuartal sebelumnya, margin bisnis juga membaik. Namun, merespons perubahan yang sangat cepat dan tantangan makroekonomi, perusahaan ini melakukan implementasi efisiensi biaya.
2. Ruangguru
Perusahaan start-up yang bergerak di bidang pendidikan, Ruangguru, secara mengejutkan juga mengumumkan memecat sejumlah karyawannya, pada 18 November 2022. Ratusan pegawai yang terdampak mendapatkan pesangon dan asuransi milik pegawai juga akan diperpanjang. Sesuai UU, penggantian hak akan dibayarkan penuh tanpa adanya pemotongan gaji. Sementara itu, belum diketahui berapa jumlah pasti karyawan Ruangguru yang dipecat.
3. Shopee Indonesia
Selanjutnya, ada Shopee Indonesia yang memecat 180 karyawannya pada September 2022. Karyawan yang diputus tersebut berasal dari berbagai tingkatan, seperti staf junior, manajer senior, hingga kepala departemen. Pihak Shopee Indonesia, diwakili oleh Head of Public Affairs Radynal Nataprawira menyampaikan bahwa langkah ini terpaksa dilakukan demi efisiensi perusahaan.
“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien,” ujar Radynal, Selasa (15/11/2022).
4. LinkAja
PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya, atau yang lebih dikenal dengan LinkAja, melakukan pemecatan terhadap beberapa karyawannya pada Mei 2022. Sayangnya, tidak diketahui pasti berapa jumlah karyawan perusahaan ini yang di-PHK pada tahun 2022. Pihak perusahaan menyatakan bahwa keputusan pemecatan ini diambil agar perusahaan mampu mengimplementasikan penyesuaian bisnis dan melakukan perubahan signifikan.
5. Mamikos
Perusahaan start-up yang berfokus pada penyediaan hunian sewaan atau kos, Mamikos, melakukan PHK kepada beberapa karyawannya pada tahun 2022 ini. Seperti LinkAja, tidak diketahui pasti berapa jumlah karyawan yang harus dipecat.
Mengutip idxchannel, CEO Mamikos Maria Regina Anggit mengaku, PHK yang dilakukan perusahaannya sudah mempertimbangkan secara matang sisi makro ekonomi dan mempertimbangkan kondisi pasar. Meskipun demikian, pihak perusahaan berjanji untuk tetap memenuhi hak dan kewajiban karyawan yang di-PHK.
6. Indosat Ooredoo Hutchison
Indosat Ooredoo Hutchison melakukan PHK kepada kurang lebih 300 karyawannya pada September 2022. Pihak perusahaan menyebut, 95 persen karyawan yang terkena dampak sudah menerima tawaran tersebut. Sementara, sebagian kecil lainnya masih dalam tahap mempertimbangkan.
Bagi karyawan yang dipecat, akan menerima paket kompensasi berupa 37 sampai 75 kali upah. Adapun alasan peusahaan melakukan PHK adalah untuk mempertimbangkan strategi bisnis yang lebih komprehensif dan mampu membawa Indosat Ooredoo Hutchison menjadi lebih baik dan menjadi pilihan masyarakat Indonesia.
7. SiCepat
PT SiCepat Ekspres sempat membuat heboh masyarakat karena melakukan PHK kepada 701 karyawannya pada Maret 2022. Sayangnya, PHK yang dilakukan perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman paket terjadi secara sepihak. Hal itu membuat pihak Kemnaker bertindak dan memanggil manajemen perusahaan.
Dari hasil pertemuan pada 17 Maret 2022, permasalahan itu berkaitan dengan hasil evaluasi kinerja pekerjanya yang dipandang tidak memenuhi standar kinerja sesuai dengan target perusahaan.
“Kemnaker mendorong agar perusahaan sedapat mungkin menghindari terjadinya PHK dan mengupayakan dengan segera menyelesaikan permasalahan tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan mengedepankan dialog sosial dan melibatkan Serikat Pekerja/Serikat Buruh,” kata Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri, Kamis (17/3/2022).
8. Zenius
Zenius harus memecat sekitar 200 karyawannya pada Mei 2022. Hal itu terpaksa dilakukan setelah melalui tahap evaluasi dan peninjauan ulang secara komprehensif. Menyusul keputusan ini, pihak perusahaan langsung mempersiapkan strategi guna memastikan bisnis terus berjalan. Sementara itu, karyawan yang di-PHK dipastikan akan mendapatkan hak sesuai peraturan UU di Indonesia.
9. Tokocrypto
Badai PHK juga melanda karyawan Tokocrypto. Pada September 2022, perusahaan ini terpaksa memecat 45 karyawan atau 20 persen dari total karyawannya. Hal tersebut diutarakan oleh VP Coorporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani.
10. JD.ID
Salah satu e-commerce terkenal di Indonesia, JD.ID, melakukan PHK kepada karyawannya pada Juli 2022 silam. Menyusul kabar tersebut, pihak JD.ID mengaku akan tetap bertanggungjawab atas hak-hak karyawan yang terkena PHK. Tentunya, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
11. TaniHub
Pada Maret 2022, PT Tani Hub Indonesia menutup dua gudangnya yang berlokasi di Bali dan Bandung. Perusahaan ini juga memutuskan untuk menghentikan layanan B2C (Business to Customer) dan lebih fokus terhadap layanan B2B (Business to Business). Keputusan ini tentunya berimbas pada pemecatan sejumlah karyawannya.
12. GrabKitchen
GrabKitchen merupakan sebuah layanan yang dimiliki Grab Indonesia. Sayangnya, layanan ini akan resmi ditutup pada 19 Desember 2022. Efeknya, tentu akan banyak karyawan yang di-PHK. Selama 4 tahun beroperasi, GrabKitchen memiliki pertumbuhan tak konsisten, sebelum akhirnya berencana ditutup.
13. Mobile Premiere League
MPL atau Mobile Premiere League memutuskan untuk angkat kaki dari pasar Indonesia per Mei 2022. PHK adalah hal nyata yang melanda para karyawannya. Mulai 30 Mei 2022, perusahaan ini sudah tak lagi menjalankan aktivitasnya di Tanah Air.
14. Binar Academy
Pada Oktober 2022, start-up bidang pendidikan, Binar Academy, memecat 20% karyawannya. Jalan ini terpaksa ditempuh dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Pihak Binar Academy juga berupaya untuk tetap memberikan bantuan, seperti konsultasi karier bagi karyawan yang terdampak PHK.
15. Pahamify
Perusahaan start-up di bidang teknologi pendidikan, Pahamify, membuat heboh dengan melakukan PHK kepada beberapa karyawannya pada Juni 2022. Berdiri sejak tahun 2018, perusahaan ini menyediakan berbagai jenis pelatihan dan kursus bagi masyarakat dengan cara berlangganan. Produk yang dapat diakses contohnya adalah tryout, kelas secara langsung atau live class, dan bank soal.
16. The Goods Dept
Pada awal November 2022, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang busana, The Goods Dept sempat menjadi perbincangan karena memaksa 30 karyawannya untuk mengundurkan diri dan membayar dana ganti rugi sebesar Rp30 juta per orang. Hal itu dilakukan karena banyaknya barang minus di outletnya. Namun, perusahaan ini kembali membuka rekrutmen karyawan baru pada 30 Oktober 2022, padahal tidak ada outlet atau store yang membutuhkan tenaga kerja.
17. Bananas Indonesia
Belum sampai setahun sejak beroperasi di awal 2022 ini, Bananas Indonesia mengumumkan pemecatan karyawannya pada Oktober 2022. Perusahaan yang memberikan layanan e-grocery ini menilai unit ekonomi bisnisnya tidak berjalan baik, meskipun perusahaan mengalami perkembangan yang cepat. Hal ini membuat perusahaan terpaksa melakukan PHK dan membantu karyawan terbaiknya memperoleh tempat kerja baru .
18. PT Fotexco Busana International
Perusahaan garmen PT Fotexco Busana International melakukan PHK pada November 2022. Produsen berbagai pakaian dalam yang pusatnya di Bogor, Jawa Barat ini mengalami penurunan order hingga 50 persen. Selain berimbas pada pengurangan lini produksi, perusahaan juga terpaksa mengurangi karyawan. Sebagian besar karyawan yang terdampak PHK masih berstatus kontrak.
19. 25 Pabrik Garmen di Subang
Pabrik garmen mendapatkan imbas akibat krisis global yang terjadi belakangan ini, terutama di rentan Oktober-November 2022. Sebanyak 25 pabrik garmen di Subang pun melakukan efisiensi dengan mem-PHK karyawan. Dengan jumlah karyawan yang di-PHK berkisar 10 sampai 50 persen dari total karyawan di satu pabrik, setidaknya ada 10.000 pekerja pabrik garmen yang diputus kerja. Pabrik-pabrik tersebut memproduksi pakaian jadi dan mengekspornya ke luar negeri. (TSA)