"Kami terus mendorong ekosistem halal ini sejak 2022. Refleksi dari pandemi Covid-19, salah satunya disebabkan karena terganggunya ekosistem biologis," katanya.
“Diciptakan halal dan yang thayyib, kita dituntut menerapkan itu dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit, visur, seperti Covid, Ebola, itu karena terganggunya ekosistem, memakan yang memotong kelangsungan ekosistem biologis di dunia ini,” kata dia.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jateng, July Emmylia mengatakan, upaya dan kerjasama yang telah dilakukan bersama Bank Indonesia dalam mewujudkan ekosistem halal value chain yang inklusif di Jawa Tengah merupakan langkah yang tepat.
Wujud implementasi untuk mengakselerasi ekosistem halal value chain di Jateng yang dilakukan KPwBI Jateng bersama stakeholder.
"Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan ekonomi syariah yang inklusif, sekaligus untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)