IDXChannel - Ratusan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah mengantongi sertifikat halal.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan, sertifikat halal itu merupakan salah satu fasilitas dari BI Jateng.
Menurutnya, BI Jateng telah memfasilitasi lebih dari 200 pondok pesantren (ponpes) sebagai Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren), 25 UMKM syariah lolos kurasi Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA).
"Kemudian memfasilitasi sertifikasi halal kepada 500 UMKM, 300 juru sembelih halal (Juleha) dan 21 Rumah Potong Unggas Halal," kata Rahmat usai membuka kegiatan Festival Jateng Syariah di Kompleks MAJT Kota Semarang, Kamis (8/8/2024).
Dia menambahkan, penguatan halal value chain secara end to end ini diharapkan dapat terus terjalin melalui sinergi dan kolaborasi yang semakin luas dengan seluruh pemangku kepentingan di Jawa Tengah.
"Kami terus mendorong ekosistem halal ini sejak 2022. Refleksi dari pandemi Covid-19, salah satunya disebabkan karena terganggunya ekosistem biologis," katanya.
“Diciptakan halal dan yang thayyib, kita dituntut menerapkan itu dalam kehidupan sehari-hari. Penyakit, visur, seperti Covid, Ebola, itu karena terganggunya ekosistem, memakan yang memotong kelangsungan ekosistem biologis di dunia ini,” kata dia.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jateng, July Emmylia mengatakan, upaya dan kerjasama yang telah dilakukan bersama Bank Indonesia dalam mewujudkan ekosistem halal value chain yang inklusif di Jawa Tengah merupakan langkah yang tepat.
Wujud implementasi untuk mengakselerasi ekosistem halal value chain di Jateng yang dilakukan KPwBI Jateng bersama stakeholder.
"Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan ekonomi syariah yang inklusif, sekaligus untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)