Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dari sisi AS, Indonesia diperkirakan akan menerima lebih banyak komoditas, bukan hanya migas dan pesawat terbang tapi juga kedelai, gandum, dan kapas.
Bahkan, dalam waktu dekat, menurut Anindya, Asosiasi Kapas AS dijadwalkan mengunjungi Indonesia untuk menjajaki relokasi pasokan kapas.
“Artinya apa? Yang kita mesti mengerti adalah satu setengah tahun ini, masa transisi tentu tidak ada yang mengatakan semua ini baik-baik saja, tetap akan ada gejolak-gejolak,” kata Anindya.
"Saya rasa kita sangat siap ya (bersaing di kancah global). Ada beberapa hal yang membuat saya yakin ini. Tapi yang utama, kita nih musti stay calm, stick with the plan, dan enjoy the ride," lanjutnya.
(Febrina Ratna Iskana)