Tangguh Yudha
"Yang paling penting memberikan gambaran kepada dunia internasional bahwa fundamental kita baik. Dari sisi growth 5,12 persen, inflasi kalau tidak salah 2,5 persen, lalu juga program-program mulai berjalan,” kata dia.
Anindya menilai Indonesia perlu fokus pada kekuatan dalam negeri, terutama sektor konsumsi domestik yang menjadi penggerak utama perekonomian nasional. Lebih jauh, dia menilai berbagai indikator ekonomi Indonesia masih menunjukkan tren positif.
"Tentu pada saat ini seperti kita lihat dari fundamental ekonomi tidak berubah. Kita lihat bahwa exchange rate, nilai tukar, lalu juga stock exchange, pasar modal, baik. Tapi kita waktunya untuk melihat lebih dalam lagi," ujar Anindya.
"Memang tidak tepat mengatakan semua itu mudah, sangat challenging. Tapi paling tidak bagaimana kita menggunakan momentum ini untuk bisa bounce back," ujarnya.
(Dhera Arizona)
