"Karena perdagangan dan investasi itu juga ujung-ujungnya membawa lapangan kerja buat Indonesia. Jadi itu alasan kita membuat Kadin GEO itu," ujarnya.
Menurut Anindya, kehadiran KGEO ini juga memiliki momentum yang tepat di tengah ketidakpastian global, terutama saat ini akibat kebijakan tarif AS.
Dia menilai, Kadin bisa berperan lebih aktif untuk mendorong pengusaha lebih banyak ekspor seperti ke Uni Eropa menjelang diberlakukannya Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
"Enggak banyak yang tahu bahwa impor barang ke Eropa itu ada USD7 triliun, itu hampir dua kali lipat Amerika. Tapi Indonesia belum memanfaatkan terlalu banyak. Mudah-mudahan dengan tarif yang bisa dibilang 0 persen tentu banyak sekali manfaatnya," kata Anindya.
(Rahmat Fiansyah)