sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kadin Sebut Hilirisasi Batu Bara Perkuat Ketahanan Pangan

Economics editor Nur Ichsan Yuniarto
18/09/2025 06:24 WIB
Hilirisasi batu bara melalui gasifikasi diyakini bisa memperkuat ketahanan pangan dan subtitusi impor energi.
Kadin Sebut Hilirisasi Batu Bara Perkuat Ketahanan Pangan (IDXChannel)
Kadin Sebut Hilirisasi Batu Bara Perkuat Ketahanan Pangan (IDXChannel)

IDXChannel - Hilirisasi batu bara melalui gasifikasi diyakini bisa memperkuat ketahanan pangan dan subtitusi impor energi.

Hal ini dikatakan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aryo Djojohadikusumo.

Menurutnya, pengembangan teknologi seperti coal gasification dan diversifikasi produk turunan batu bara dapat mendukung ketahanan pangan dan subtitusi impor energi.

“Jika kondisi global semakin sulit untuk batu bara, maka harus kreatif. Salah satunya lewat hilirisasi, misalnya gasifikasi batu bara untuk menghasilkan bahan baku industri dan substitusi impor,” kata Aryo dikutip Kamis (18/9/2025).

Hilirisasi batu bara dapat memperkuat ketahanan energi dengan mengubah batu bara menjadi produk bernilai tambah seperti dimethyl ether (DME) sebagai pengganti LPG impor, serta produk petrokimia dan pupuk.

Dia melanjutkan, batu bara masih memegang peran penting dalam ketahanan energi Indonesia. Pasalnya ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan air adalah prioritas utama Pemerintahan Presiden Prabowo.

"Batu bara akan selalu menjadi bagian penting dalam ketahanan energi Indonesia. Para pelaku usaha jangan sampai melupakan kontribusi nyata industri ini terhadap ekonomi nasional,” kata dia.

Menurut Aryo, peran batu bara dalam perekonomian Indonesia masih terlalu besar untuk diabaikan. Sebut saja kontribusinya terhadap penerimaan negara dan sebagai sumber energi utama.

“Sektor ini (batu bara) turut membayar pajak hingga kontribusi lainnya,” kata Aryo lagi.

Ia menekankan, meski isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) kian menguat, peran batu bara tetap tidak bisa diabaikan.

"Industri ini, berkontribusi signifikan terhadap penerimaan negara, penyediaan lapangan kerja, serta pembangunan infrastruktur sosial," katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement