sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kajian PIER: Investasi dan Konsumsi Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025

Economics editor Anggie Ariesta
12/08/2025 05:00 WIB
Permata Institute for Economic Research (PIER) merilis hasil kajian terbaru terkait kinerja ekonomi Indonesia di kuartal II-2025 yang tumbuh 5,12 persen yoy.
Kajian PIER: Investasi dan Konsumsi Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025. Foto: Freepik.
Kajian PIER: Investasi dan Konsumsi Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025. Foto: Freepik.

IDXChannel - Permata Institute for Economic Research (PIER) merilis hasil kajian terbaru terkait kinerja ekonomi Indonesia di kuartal II-2025 yang tumbuh 5,12 persen year-on-year (yoy). 

Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,87 persen dan melampaui ekspektasi pasar yang berada di angka 4,80 persen, menjadikan pencapaian ini merupakan laju pertumbuhan tercepat sejak kuartal II-2023.

Chief Economist Permata Bank Josua Pardede menyebut pertumbuhan ini menunjukkan ketahanan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global. Pendorong utama pertumbuhan adalah penguatan investasi (PMTB) dan konsumsi rumah tangga, meskipun belanja pemerintah masih mengalami kontraksi.

"Investasi swasta, khususnya pada mesin dan peralatan, melonjak signifikan, sejalan dengan meningkatnya impor barang modal dan percepatan sejumlah proyek infrastruktur. Konsumsi rumah tangga juga tetap solid, didukung momentum hari raya Idulfitri dan Iduladha. Ke depan, tantangan eksternal seperti tensi dagang global masih perlu diwaspadai," kata Josua dalam PIER Economic Review: Semester I-2025, Senin (11/8/2025).

PIER mencatat, investasi tumbuh 6,99 persen (yoy) di kuartal II-2025, menjadi yang tertinggi sejak awal 2021. Kategori mesin dan peralatan mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan, mencapai 25,30 persen. 

Sementara itu, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,97 persen (yoy), ditopang sektor transportasi dan komunikasi, makanan dan minuman, serta restoran dan hotel.

Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor tumbuh 10,67 persen (yoy) dan impor naik 11,65 persen yoy. Aktivitas ini mencerminkan fenomena front-loading, di mana mitra dagang membeli produk impor lebih awal untuk menghindari tarif timbal balik AS.

Sektor manufaktur, perdagangan, informasi & komunikasi, serta konstruksi menjadi kontributor utama. Sektor jasa lainnya bahkan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 11,31 persen.

Josua memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 akan berada di kisaran 4,8 persen hingga 5,1 persen.

"Pertumbuhan ekonomi pada semester dua diperkirakan akan ditopang oleh belanja pemerintah serta dukungan paket stimulus untuk menjaga konsumsi rumah tangga. Investasi akan ditopang oleh belanja modal pemerintah dan kebijakan moneter yang akomodatif termasuk lanjutan pemotongan suku bunga kebijakan,” kata Josua.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement