Srettha juga menekankan kebijakan luar negeri akan netral dan tidak berpihak pada Amerika Serikat (AS) atau China. Dia menambahkan bahwa Jepang adalah ekonomi besar yang memiliki hubungan dekat dengan Thailand.
Dia menceritakan bahwa pihaknya sedang berupaya menarik investasi dari produsen EV ke negara itu. Namun, pemerintahanya tidak akan mengabaikan produsen mobil konvensional.
"Meskipun kami mendukung industri mobil listrik, kami juga akan mendukung produsen mobil tradisional yang masih penting dalam 10 hingga 15 tahun ke depan," kata Srettha. (WHY)