sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kalahkan China, PMI Manufaktur RI Ekspansif di Juli 2023

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
01/08/2023 11:51 WIB
Indeks PMI Manufaktur Indonesia versi S&P Global meningkat menjadi 53,3 pada Juli 2023. Angka ini meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 52,5.
Kalahkan China, PMI Manufaktur RI Ekspansif di Juli 2023. (Foto: MNC Media)
Kalahkan China, PMI Manufaktur RI Ekspansif di Juli 2023. (Foto: MNC Media)

“Sektor manufaktur Indonesia terus menunjukkan performanya terlihat dari momentum pertumbuhan yang tangguh di awal yang ketiga kuartal, menurut data PMI Global S&P terbaru. Akselerasi pertumbuhan didorong tidak hanya oleh permintaan domestik yang lebih kuat, tetapi juga pembaruan peningkatan bisnis baru dari luar negeri,” kata Jingyi Pan, Economics Associate Director di S&P Global Market Intelligence.

Jingy menambahkan, kepercayaan bisnis juga melunak selama periode survei terbaru. Meskipun, pelaku bisnis melihat perbaikan di sisi permintaan, tetap ada kekhawatiran terkait prospek bisnis ke depan.

Optimisme sektor manufaktur RI ini menjadi titik cerah bagi perekonomian Asia. Mengingat, negara dengan ekonomi terbesar dunia, China, juga masih mengalami tekanan di sektor manufaktur.

Data teranyar, PMI Manufaktur Umum Caixin China justru turun menjadi 49,2 pada Juli 2023 dibanding 50,5 pada Juni. Angka ini juga meleset dari perkiraan pasar 50,3 sementara mencapai angka terendah dalam enam bulan.

Data teranyar ini juga merupakan penurunan pertama dalam aktivitas pabrik sejak April, karena pesanan baru turun setelah tumbuh dalam dua bulan sebelumnya.

Penjualan internasional juga mengalami kontraksi terbesar sejak September 2022 dan tingkat pembelian turun untuk pertama kalinya sejak Januari.

Selanjutnya, lapangan kerja menurun untuk bulan ke-5 berjalan sementara simpanan pekerjaan stabil. Waktu pengiriman tercatat lebih buruk, karena beberapa pemasok mengurangi tingkat persediaan mereka.

Mengenai harga, biaya input turun untuk bulan keempat dan biaya output menurun lebih lanjut. Akhirnya, kepercayaan melemah empat bulan berturut-turut.

"Kebijakan moneter hanya berdampak terbatas pada peningkatan pasokan. Kebijakan fiskal ekspansif yang menargetkan permintaan harus diprioritaskan," kata Wang Zhe, ekonom di Caixin Insight Group. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement