IDXChannel - Para ekonom dunia sepakat bahwa Covid-19 memiliki dampak negatif yang parah pada ekonomi global. Lalu kapan krisis ekonomi berakhir?
Mengutip laman Statista pada Jumat (20/8/2021), awalnya diperkirakan bahwa pandemi global karena Covid-19 menyebabkan sebagian besar ekonomi utama dunia akan kehilangan setidaknya 2,9% dari produk domestik bruto (PDB) mereka selama tahun 2020. Namun perkiraan tersebut direvisi dengan kerugian PDB sebesar 4,5%.
"Untuk menempatkan angka tersebut dalam perspektif, PDB global diperkirakan sekitar USD 87,55 triliun pada 2019 – yang berarti bahwa penurunan 4,5% dalam pertumbuhan ekonomi menghasilkan hampir USD3,94 triliun dari output ekonomi yang hilang," tulis lembar fakta Statista.
Selain itu pasar saham global juga mengalami penurunan dramatis akibat wabah virus corona, meskipun mereka mampu pulih dari kerugian dengan cukup cepat. Dow Jones melaporkan kerugian satu hari terbesarnya hampir 3.000 poin pada 16 Maret 2020 – mengalahkan rekor sebelumnya 2.300 poin yang ditetapkan hanya empat hari sebelumnya.
Kerusakan ekonomi global yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 sebagian besar didorong oleh penurunan permintaan. Itu berarti bahwa semakin sedikit konsumen yang mau membeli barang dan jasa yang tersedia dalam ekonomi global. Dinamika ini dapat dilihat dengan jelas di industri yang sangat terpengaruh seperti perjalanan dan pariwisata.