IDXChannel - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menyebut industri semen nasional saat ini masih berada dalam kondisi oversupply, dengan total kapasitas yang jauh melampaui permintaan.
Direktur Keuangan dan Risk Management SMGR, Sigit Prastowo mengatakan, data terakhir menunjukkan kapasitas terpasang sekitar 122 juta ton sedangkan realisasi permintaan 2024 hanya mencapai 65 juta ton.
"Hal ini menyebabkan utilisasi pabrik rendah dan persaingan semakin ketat di pasar domestik," kata Sigit saat acara Public Expose Live secara daring, dikutip Sabtu (13/9/2025)
Namun demikian, kata dia, pada industri semen Indonesia, empat perusahaan semen yang menguasai lebih dari 90 persen pangsa pasar, dengan dua pemain besar menguasai sekitar 75 persen.
Jika dilihat dari potensi permintaan semen, terdapat beberapa katalis yang dapat menjadi pendorong permintaan semen domestik.
"Pada segmen kantong yang menyumbang sekitar 70 persen, permintaan didorong oleh potensi program 3 juta rumah," katanya.
Di sisi lain, kata dia, segmen infrastruktur juga masih berperan penting dalam pertumbuhan permintaan semen nasional.
"Dengan potensi dari anggaran infrastruktur yang masih tinggi pada tahun 2025 dan beberapa proyek strategis nasional yang akan diteruskan pada tahun 2026, serta pembangunan Giant Sea Wall," kata dia.
(Nur Ichsan Yuniarto)