sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kartel ala OPEC dalam Bisnis Nikel Indonesia?

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
03/11/2022 13:58 WIB
Indonesia dilaporkan akan menjajaki kemungkingan struktur tata kelola komoditas nikel ala kartel OPEC.
Kartel ala OPEC dalam Bisnis Nikel Indonesia? (Foto: MNC Media)
Kartel ala OPEC dalam Bisnis Nikel Indonesia? (Foto: MNC Media)

Kemampuan Indonesia untuk memasok nikel untuk pasokan baterai listrik juga masih dipertanyakan.

Sebagian besar produk nikel Indonesia memiliki tingkat kemurnian lebih rendah yang digunakan dalam baja tahan karat. Untuk itu diperlukan fasilitas pemrosesan lebih lanjut untuk mengubahnya menjadi bahan baterai.

Pemerintah telah melarang ekspor bijih nikel sejak 2020 dalam upaya untuk menumbuhkan industri pengolahan dalam negeri.

Indonesia juga merencanakan pajak atas ekspor produk nikel antara, dengan tujuan mendorong pengembangan rantai pasokan kendaraan listrik secara penuh.

Tahun ini, Indonesia mulai melakukan serangkaian penetrasi untuk memperluas segmen pasar kendaraan listrik dalam negeri, didukung oleh beberapa produsen jenis kendaraan ini seperti Hyundai dari Korea Selatan dan Wuling Motors dari China.

Bahlil juga mempertegas Indonesia tidak akan mengalah dan tidak gentar dalam hal kebijakan ini  meskipun larangan ekspor mungkin akan memicu gugatan dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Uni Eropa.

Diketahui sebelumnya, "Segitiga lithium" dunia selama ini dikuasai oleh Chili, Argentina, dan Bolivia yang sebelumnya disebut membentuk kelompok mirip OPEC untuk mengontrol pasokan global dan harga logam baterai.

Namun hal tersebut dibantah oleh Menteri pertambangan Chili, Marcela Hernando baru-baru ini.

Kepada Financial Times, ia mengatakan bahwa ketertarikan Chili untuk bekerja dengan negara-negara tetangga berkaitan dengan transfer pengetahuan dan teknologi untuk membantu negara ini berkolaborasi dalam kompetensi. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement