Meski demikian, Abdul Azis berharap pemerintah bisa lekas menstabilkan kembali harga berbagai jenis beras. Dengan begitu, daya beli masyarakat diyakini akan membaik.
"Itu aja sih pesannya. Mudah-mudahan lah pemerintah bisa dengar keluhan orang bawah ya, (harganya) stabil lagi. Lebih mahal, jauh lebih mahal sekarang," ujar dia.
Sekadar informasi, kasus beras oplosan ini kali pertama diungkap oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Ada 212 merek yang terindikasi menjajakan beras premium oplosan. Dari perhitungannya, negara mengalami kerugian mencapai Rp99 triliun per tahun.
Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri menaikkan kasus beras oplosan ke tahap penyidikan. Ditemukan unsur pidana dalam perkara yang merugikan masyarakat tersebut.