"Ya biasanya kan beli perah itu kan biasa beras perah saya pakai ya. Biasanya Rp69.000-Rp68.000. Ini sudah sampai Rp74.000 segitu per karung. Sudah lumayan naik harganya jauh," kata Abdul Azis.
"Iya mungkin (kenaikan harga beras) dampak oplosan itu kasus kemarin itu," katanya.
Dengan harga yang melambung tinggi, Abdul Azis mengaku sulit untuk menjual ke masyarakat. Alhasil, dia harus rela memangkas keuntungan agar pelanggan tak kabur ke toko lain.
"Biar kita jual untungnya tipis, tapi pelanggan enggak hilang gitu sementara. Harganya jauh naik nih dari yang biasa," ujarnya.