Ia memastikan pihaknya tidak akan mengurangi jumlah perjalanan KRL Jabodetabek pada saat peremajaan sarana atau retrofit dilakukan. "Proses tersebut sesuai kapasitas yang sudah kita hitung berdasarkan kemampuan angkut dan prasarana. Jadi tidak akan dikurangi frekuensinya," katanya.
Ia berharap dengan usaha-usaha percepatan ini dapat memenuhi kebutuhan jumlah sarana dalam pelayanan kepada penggunanya yang diprediksi akan terus meningkat seiring dengan integrasi antar moda saat ini.
"Program retrofit sarana KRL ini juga merupakan komitmen kami dalam mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri serta substitusi impor melalui Program Peningkatan Pengguna Produk Dalam Negeri (P3DN)," pungkasnya.
(FRI)