"Masyarakat kalau belanja dia butuh sosial interaksi makanya social shoping itu berkembang. TikTok Shop kenapa lebih populer dibanding platform e-commerce lainnya? karena orang tidak cuma belanja, belanja cuman naro baju harga sekian tidak dibeli. Bayangkan kalau pakai baju itu ada yang memeragakan itu namanya social shoping. Mereka butuh sosial interaksi seolah olah berinteraksi dengan pasar itu yang berkembang," tutur Rizal.
Rizal menjelaskan bahwa pada kondisi saat ini, hanya sekadar aktivitas menjual barang dan jasa pun sudah cukup susah untuk dilakukan oleh masyarakat. Hal itu didukung pola perilaku masyarakat yang bergeser ke belanja online.
"Kalau dia hanya menjual barang dan jasa susah. Sebagian besar masyarakat kita kebutuhannya dipenuhi oleh belanja online," ungkap Rizal.
Lebih lanjut, Rizal menegaskan perlu ada revisi teori pemasaran yang ada saat ini yang dinilai sudah tidak relevan dengan perubahan peradaban terutama pola perilaku belanja masyarakat.
"Saya pikir perlu direvisi, perlu dikoreksi dan di update dengan yang lebih baru," papar Rizal.