sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kebutuhan BBM Tinggi, Kapasitas Kilang Nasional Harus Ditingkatkan

Economics editor Yanto Kusdiantono
08/10/2025 17:58 WIB
Polemik penyesuaian kebijakan impor BBM untuk SPBU swasta menegaskan keberadaan kilang minyak berperan penting dalam ketahanan energi nasional.
Kebutuhan BBM Tinggi, Kapasitas Kilang Nasional Harus Ditingkatkan. (Foto: Dok. Pertamina)
Kebutuhan BBM Tinggi, Kapasitas Kilang Nasional Harus Ditingkatkan. (Foto: Dok. Pertamina)


Komaidi menjelaskan, terkait aspek teknologi dan keandalan kilang, kebijakan Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR) untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk yang selama ini sudah dilakukan Pertamina pada dasarnya telah tepat.

Hal ini terlihat dari perkembangan teknologi dan keandalan kilang global tercatat terus meningkat. Sebagian besar Nelson Complexity Index (NCI) kilang global berada di atas 10 yang mencerminkan kilang-kilang tersebut memiliki tingkat kompleksitas dan teknologi yang tinggi. Kilang dengan NCI tinggi umumnya dilengkapi unit-unit canggih yang memungkinkan untuk mengadaptasi hasil produknya sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan pasar.

Mencermati perkembangan dan kondisi yang ada tersebut, ujar Komaidi, peremajaan kilang minyak nasional baik melalui GRR maupun RDMP mendesak untuk segera dilakukan. Peremajaan tidak hanya penting untuk menambah kapasitas kilang, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas produk, efisiensi biaya produksi, menghasilkan produk bernilai tambah lebih tinggi, lebih fleksibel dan adaptif dengan kebutuhan pasar, dan berpotensi memiliki aspek HSSE (Health, Safety, Security, dan Environment) yang lebih baik.

Dia menambahkan, dengan kebutuhan investasi besar dan margin yang belum kompetitif, peremajaan kilang minyak nasional memerlukan political will dan dukungan kebijakan baik fiskal dan non fiskal dari seluruh stakeholder pengambil kebijakan.

Terkait kebutuhan anggaran investasi yang cukup besar pada umumnya BUMN dalam hal ini Pertamina yang diberikan tugas membangun kilang memerlukan kolaborasi dengan pihak/mitra bisnis yang lain.
Akan tetapi, kata Komaidi, dari sejumlah rencana kerja sama yang pernah akan dilakukan, calon mitra seperti Saudi, Iran, dan Kuwait justru mengundurkan diri.  Permintaan insentif fiskal yang tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah disampaikan menjadi penyebab utama sejumlah calon mitra Pertamina tersebut mundur. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement