“Pertama adalah kecepatan untuk kita melakukan vaksinasi. Jadi walaupun kondisi kita pada waktu itu dengan laju kasus yang cukup tinggi, kasus konfirmasi positif yang trennya terus meningkat, vaksinasi tetap dilakukan percepatan. Dan kita tahu ya adanya serbuan-serbuan vaksinasi yang dilakukan oleh TNI dan Polri. Dan artinya walaupun terjadi peningkatan kasus kita tetap berupaya melaksanakan vaksinasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan,” papar Nadia.
Kedua, kata Nadia adalah keputusan untuk melakukan pengurangan bahkan menghentikan sebagian kegiatan dalam rangka mengurangi mobilitas baik itu kegiatan aktivitas sosial maupun aktivitas ekonomi. “Itu bisa memberikan peranan yang sangat penting.”
Ketiga yakni peningkatan 3T yakni testing, tracing dan treatment. “Di samping itu juga upaya-upaya protokol kesehatan yang kita lakukan dan yang paling penting juga adalah peningkatan testing dan tracing yang kita tahu ini cukup besar meningkat dari 1,3 menjadi 3 sampai 3,5 per 1.000 penduduk per minggu,” kata Nadia.
“Jadi kombinasi semua ini rasanya yang kemudian juga mempercepat upaya kita menurunkan tingkat tingginya penularan dan juga angka kesakitan dan kematian,” paparnya.
Sementara disisi treatment, Nadia mengatakan pemerintah juga menyediakan tempat-tempat isolasi terpusat. “Di samping di hilir juga itu misalnya kebutuhan-kebutuhan tempat perawatan, kemudian kita segera memberikan isolasi terpusat, membuka lebih banyak di hotel,” katanya.