Kolaborasi yang baik, kata dia, akan berdampak terhadap sinergitas, efisiensi waktu dan sumber pembiayaan. Sebab, kolaborasi akan melibatkan para profesional dan teknologi kekinian. "Hal itu sesuai amanah Ibu Gubernur, kami harus bersinergi, rembug, nyekrup dalam mempromosikan investasi secara berkelanjutan. Forum tersebut merupakan bagian dalam penguatan sinergi dan kolaborasi," imbuhnya.
Dia menambahkan, dalam upaya membangun kolaborasi diperlukan investasi berbasis Investment Project Ready To Offer (I-PRO) guna menarik minat calon investor. I-PRO merupakan proyek yang memiliki feasibility study serta tidak memiliki kendala izin usaha dan lahan.
"Kami ingin meningkatkan kolaborasi bisnis berbasis I-PRO dan mendorong minat investor berinvestasi di Jatim," terangnya. (TYO)