Kemudian, kata Tjandra, Amerika Serikat pada akhir Januari 2022 juga mengalami hal yang sama, di mana ada kematian rata-rata 2200 orang seharinya, lebih tinggi daripada ketika mereka dihantam Delta September tahun yang lalu, dimana angka kematian tertinggi rata-rata dalam tujuh hari adalah 2.078 orang.
Selain itu, data lain menunjukkan bahwa di Korea Selatan angka kematian tertinggi harian terjadi pada 22 Desember 2021, yaitu 109 orang. Sebelumnya angka kematian tertinggi di Korea Selatan sebelum gelombang sekarang ini adalah pada 28 Desember 2020 yaitu 40 yang wafat.
“Di Kanada pada 27 Januari 2022 ada 309 orang yang wafat, sementara pada gelombang sebelumnya angka tertinggi di Kanada adalah 4 Januari 2021 dengan 232 kematian,” ungkap Tjandra.
Sekali lagi, kata Tjandra, lebih tingginya angka kematian ini bukan karena Omicron lebih mematikan, tetapi karena jumlah kasus akibat Omicron di negara-negara itu naik amat tinggi.
“Sehingga walaupun proporsi kematian lebih kecil daripada Delta tapi angka mutlaknya tetap besar. Karena kasus kita juga sudah terus meningkat haruslah lebih dikendalikan,” tutupnya. (TYO)