IDXChannel - Beberapa pemegang obligasi China, Evergrande Group yang kekurangan uang belum menerima pembayaran kupon hingga akhir masa tenggang 30 hari pada penutupan bisnis Asia Rabu (10/11/2021).
Dilansir dari Reuters, Kamis (11/11/2021), Evergrande, pengembang paling berhutang di dunia, telah tersandung dari tenggang waktu dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut karena bergulat dengan kewajiban lebih dari USD300 miliar, USD19 miliar di antaranya adalah obligasi pasar internasional.
"Perusahaan tidak mengalami gagal bayar atas kewajiban utang luar negerinya. Tetapi masa tenggang 30 hari untuk pembayaran kupon lebih dari USD148 juta pada obligasi April 2022, 2023 dan 2024 berakhir pada hari Rabu," seperti dikutip.
Kegagalan untuk membayar akan mengakibatkan default oleh perusahaan, dan memicu ketentuan cross-default untuk obligasi dolar Evergrande lainnya, serta memperburuk krisis utang yang membayangi ekonomi China.
Kapan tepatnya masa tenggang berakhir pada hari Rabu tidak jelas, tetapi dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan beberapa pemegang obligasi belum dibayar pada akhir hari kerja Asia.