Mereka menolak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media. Bahkan, Evergrande pun menolak berkomentar.
"Untuk dua kewajiban pembayaran kupon luar negeri terpisah yang jatuh tempo pada akhir September, pemegang obligasi pengembang tidak menerima pembayaran sampai satu hari kerja setelah masa tenggang 30 hari berakhir," sebut dia.
Sehingga, masalah Evergrande menambah kekhawatiran tentang tekanan likuiditas di sektor properti. Ini juga memiliki pembayaran kupon dengan total lebih dari USD255 juta pada obligasi Juni 2023 dan 2025 yang jatuh tempo pada 28 Desember.
Kesengsaraan properti China mengguncang pasar global pada bulan September dan Oktober. Ada jeda singkat pada pertengahan Oktober setelah Beijing mencoba meyakinkan pasar bahwa krisis tidak akan dibiarkan lepas kendali.
Tetapi kekhawatiran telah muncul kembali, dengan peringatan Federal Reserve AS pada hari Selasa bahwa sektor properti China yang bermasalah dapat menimbulkan risiko global.