sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kembalinya Tambang Migas dan Mineral ke Ibu Pertiwi

Economics editor Rista Rama Dhany
16/12/2021 09:05 WIB
Sektor energi merupakan salah satu fokus utama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali memimpin Indonesia pada 2014.
Kembalinya Tambang Migas dan Mineral ke Ibu Pertiwi (FOTO: MNC Media)
Kembalinya Tambang Migas dan Mineral ke Ibu Pertiwi (FOTO: MNC Media)


Vale Indonesia

Setelah menguasai Freeport, fokus pemerintahan Presiden Jokowi pindah ke PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Perusahaan asal Kanada ini menguasai produksi nikel di Indonesia sejak puluhan tahun lamanya. Apalagi nikel saat ini menjadi mineral yang sangat penting dalam pengembangan baterai mobil listrik.

Indonesia kini telah berhasil menguasai 20 persen saham Vale Indonesia. Untuk membeli saham Vale ini yang mencapai Rp5,52 triliun (Rp2.780 per saham), pemerintah sampai harus menggabungkan lima perusahaan tambang mulai dari Inalum, Antam, Bukit Asam, Timah hingga Freeport Indonesia dalam satu wadah yakni Mining Industry Indonesia (MIND ID).

Saat ini kepemilikan saham di Vale Indonesia adalah Vale Group sebesar 44,34 persen, MIND ID 20 persen, Sumitomo Metal Mining 15,03 persen, Sumitomo Corporation 0,14 persen dan saham publik sebesar 20,49 persen.

Indonesia akan berpeluang menguasai kembali tambang nikel yang dikelola oleh Vale Indonesia, pasalnya Kontrak Karya (KK) perusahaan ini akan berakhir pada 28 Desember 2025. 

Vale sendiri kini sedang membangun pabrik smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalla, Sulawesi Tenggara dan smelter feronikel di Bahodopi di Sulawesi Tengah.

Halaman : 1 2 3 4 5 6 7
Advertisement
Advertisement