Senada, CEO CEPI, Richard Hatchett, menyampaikan bahwa dunia harus mampu merespon dengan cepat dan adil jika ingin mengurangi wabah di masa mendatang, apalagi berpotensi menjadi pandemi.
"Kerja sama kami dengan Bio Farma akan memberikan kontribusi baru terhadap tujuan tersebut dengan cara mengembangkan fasilitas kelas dunia yang dimiliki oleh Bio Farma dengan teknologi produksi terbaru yakni, vaksin mRNA dan viral vector yang dapat diproduksi massal dalam rentang 100 hari sejak patogen virus teridentifikasi," ungkap dia.
Lebih penting lagi, kapabilitas dalam memproduksi vaksin mRNA yang diterapkan melalui kerja sama ini dapat memberikan percepatan dan keadilan akses vaksin bagi negara-negara di kawasan ASEAN ketika menghadapi ancaman wabah. (NIA)