“Produk fesyen muslim Indonesia diharapkan tidak hanya berkutat di dalam negeri. Terdapat rekan-rekan perwakilan perdagangan di luar negeri yang siap membantu produk Indonesia menjelajah ke berbagai negara,” ujarnya.
Dia menjelaskan, Kemendag terus berupaya untuk menjadi mitra dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produknya sehingga dapat berkiprah di pasar global. Salah satu produk ekspor yang tengah menjadi perhatian Kemendag adalah produk fesyen muslim atau dalam konteks internasional, biasanya dikenal dengan modest fashion.
Kemendag mencatat, populasi muslim dunia mencapai 1,9 miliar pada 2020 atau setara 25 persen dari total populasi dunia. Populasi muslim ini diprediksi akan naik menjadi 2 miliar pada 2030 dan 3 miliar pada 2060 atau setara dengan 30 persen dari populasi global.
Sementara itu, daya beli produk modest fashion meningkat 6,1 persen dalam lima tahun terakhir dan diperkirakan mencapai USD375 miliar pada 2025. Dengan potensi tersebut, terlihat adanya peningkatan kebutuhan terhadap pakaian dan penunjangnya.
Untuk diketahui, JMFW 2023 merupakan inisiasi Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk memanfaatkan potensi tersebut.