Salah satunya, melalui percepatan perundingan IT-CEPA. Perundingan ini telah memasuki putaran keempat dengan menyelesaikan berbagai isu di antaranya terkait perdagangan barang, kerja sama ekonomi, kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, pemulihan perdagangan, sanitasi dan phytosantasi (SPS), serta isu-isu lainnya.
Pertemuan Bisnis dengan Buyer Turki
Selain berpartisipai dalam The 9thOIC Halal Expo 2022, Kemendag akan memfasilitasi pertemuan antara peserta Paviliun Indonesia dengan para buyer pada Sabtu (26/11/2022).
Pada pertemuan bisnis ini pelaku usaha Indonesia akan menampilkan berbagai produk di antaranya makanan minuman, fesyen muslim, kosmetik, obat dan farmasi, serta kerajinan dan dekorasi rumah.
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Merry Maryati berharap, selain barang melalui pertemuan ini juga dapat terjalin kerja sama di bidang jasa, seperti jasa di sektor pelabuhan dan perdagangan bebas, jasa sertifikasi halal, serta wisata halal.
"Produk-produk Indonesia memiliki peluang besar untuk dipasarkan di Turki dan negara sekitar. Selain itu, Turki menjadi hub potensial untuk memasuki pasar timur tengah, Eropa Selatan, dan Afrika Utara,” imbuh Merry.
Pada periode Januari-September 2022, perdagangan Indonesia dan Turki mencapai USD1,89 miliar. Nilai ini naik 26,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 1,5 miliar.
Pada periode ini Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 1,2 miliar. Produk ekspor utama Indonesia ke Turki di antaranya besi baja, minyak kelapa sawit dan produk turunannya, serta karet alam. (NIA)