IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan sebanyak 30 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bisa masuk ekosistem digital pada 2024. Untuk itu, Kemendag telah menyiapkan sejumlah strategi agar target tersebut tercapai.
"Kemendag menyiapkan berbagai strategis peningkatan kualitas perdagangan digital, di antaranya pembinaan dan pendampingan, memfasilitasi sampai pencetakan fasilitator untuk meningkatkan edukasi terkait e-commerce," ujar Sekretaris Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Hari Widodo saat pembukaan Gambir Trade Talk #9 di Jakarta, Senin (20/3/2023).
E-conomy SEA Report 2022 melaporkan, ekonomi digital Indonesia telah mencapai USD77 miliar atau setara Rp1.211 triliun atau tumbuh 22 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Angka ini diprediksi akan mencapai USD130 miliar atau setara dengan Rp2.045 triliun pada 2025.
Hari mengatakan, faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yakni berasal dari marketplace yang mencapai 76 persen pada 2022 yang diproyeksikan mampu menyumbang USD95 miliar pada 2025.
Berkaca dari data tersebut, menurut dia, UMKM perlu diberikan perhatian khusus agar dapat menguasai marketplace secara berkelanjutan.
"Maka diperlukan masukan yang konstruktif untuk menyusun strategi dan kebijakan yang komprehensif dan kolaboratif baik dari pemerintah pusat, daerah, akademisi dan pelaku usaha lain," ujar Hari.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia Chaikal Nuryakin mengatakan, untuk bersaing antar UMKM di dalam negeri tidaklah sulit, yang terpenting para pelaku UMKM harus bisa meningkatkan kualitas produknya masing-masing.
Menurut dia, jika konsumen diminta cintai produk dalam negeri, maka produsennya juga harus bisa mencintai produk jualannya, yakni dengan meningkatkan kualitas.
"Cinta produk dalam negeri bukan cuma soal konsumen saja yang harus pakai produknya, tapi juga kualitas dari produsen harus ditingkatkan. Kalau yang namanya cinta kan harus berbalas, jadi konsumen pakai produknya, produsennya juga harus meningkatkan kualitasnya," tandas Chaikal. (RRD)