Merujuk pada situasi angka kasus Omicron yang terus naik, dr. Siti Nadia memperingatkan masyarakat mau tak mau harus bersiap akan hantaman gelombang varian Omicron.
“Masyarakat harus bersiap hadapi gelombang Omicron, mengingat karakteristik Omicron yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat,” ungkap dr. Nadia, seperti dikutip dari siaran media Kementerian Kesehatan, Rabu (12/1/2022).
Dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron sejauh ini diketahui tak menunjukkan gejala atau hanya ada gejala ringan. Sehingga tidak membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Maka dari itu, pasien yang isolasi mandiri di rumah, bisa memanfaatkan layanan telemedicine yang ada.
“Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang isolasi di rumah, agar penanganan pasien bisa dilakukan seluas dan seefektif mungkin,” pungkas dr. Nadia.
Selain itu dari sisi teurapetik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Sementara untuk tracing, akan dilakukan penemuan kasus aktif dengan meningkatkan tracing menjadi lebih dari 30 per kasus positif, pemeriksaan WGS pada level komunitas dengan target 1.700 sampai 2.000 WGS setiap bulannya.